Senin, 24 Mei 2010

Catatan Seorang Teman



Aku sering berkunjung ke kamar kos teman-temanku. Banyak yang menempelkan kata-kata motivasi di kamarnya. Ini salah satu yang menarik hatiku untuk membacanya. Memang benar, ketika kamu mempunyai mimpi, tuliskanlah dan beritahukanlah kepada teman-temanmu!

Kurang lebih tulisannya seperti ini:




Remember!!! For you the first is bismillah
1. Infaq tiap liqo’
2. Jangan menunda-nunda pekerjaan (makalah, tugas organisasi, nyuci, dll)
3. Dapat ilmu (pahami, catat, praktekkan, jarkom yang lain)  beli buku tiap 3 bulan ^_^
4. Hemat pangkal kaya  nabung donk ^_^
5. Hidup bersih. Wajib apalagi cewek !!!
6. Syuro’ tiap bulan  dept. keilmiahan
7. Update info (ga’ boleh apatis)
8. Dalam hidup, banyaklah memberi, bukan banyak menerima
9. Always rendah hati, but tegar & tegas
10. NO SOMBONG virus
11. Jangan lupa silaturrahmi
12. Suplai ilmu (jasadiyah, ruhiyah)
13. Be yourself, and be a BETTER than B4
Yes,,, I CAN!!!
“…dan tidak ada sesuatu kekuatan apapun dan kebaikan apapun melainkan itu semua datang dari Allah.” Semoga istiqomah ^_^



Wah sepertinya aku harus meniru membuat kalimat motivasi di kamarku deh, biar hidup lebih terncana.

Minggu, 16 Mei 2010

Mengamati Label Plastik



Beberapa hari yang lalu saya mengamati beberapa plastik belanjaan saya.



Tanpa saya sadari, beberapa toserba mencantumkan gambar yang sama untuk mendukung pencegahan global warming. Ya, Indonesia memiliki ‘prestasi’ yang mengagumkan dalam ‘mendukung’ pemanasan global. Beberapa persen hutan di wilayah Kalimantan habis menjadi lautan abu.
Kembali lagi ke masalah plastik, mungkin memang membantu ketika plastik bisa hancur dengan sendirinya. Tapi bagaimana bila hal ini justru memicu orang lain untuk menggunakan lebih banyak tas plastik? Misalnya saja ketika saya berbelanja bulanan ke sebuah toserba (mini market), asisten kasir yang membungkus barang terkadang memisahkan tas antara makanan dan non-makanan. Tas plastik saya saja menumpuk gara-gara hal seperti itu. Mungkin kita perlu meminta secara langsung kepada karyawan mini market untuk menggabungkan barang-barang tersebut dalam satu tas plastik. Toh kalau jadi satu tas barang-barang tersebut tidak akan meracuni kan?
Belum lagi kalau saya melihat tas plastik dibuang di sungai. Menumpuk sehingga menyumbat aliran air. Inilah penyebab banjir di kota Surabaya. Bahkan saya melihat sendiri warga pinggir sungai melemparkan sampahnya dengan ikhlas dan penuh keyakinan ke sungai. Inilah yang menjadi pembeda antara warga negara Indonesia dengan negara lainnya. Kesadaran. Negara lain warga negaranya sangat sadar untuk menjaga lingkungannya demi kehidupan yang mendatang, tapi warga negara Indonesia (sebagian besar) melakukan sesuatu yang simple. Akhirnya, sungai atau selokan menjadi tempat sampah raksasa.
Ada baiknya, tas plastik diganti saja dengan kertas. Mungkin biayanya akan mahal, tapi jika tas dibuat semenarik mungkin maka akan dapat dipakai lagi. Ataupun jika dibuang, maka akan cepat diurai daripada bahan plastik. Selain itu, perbaikan perilaku masyarakat juga dibutuhkan demi lingkungan hidup yang sehat.

Kisah Sebotol Garam

Prof. Taat masih sempat aja ceramah pas UTS.
1. Cerita sebotol garam
Waktu beliau kuliah di Inggris mengambil Postdocnya, beliau tinggal di asrama. Berhari-hari beliau melihat sebotol garam di dapur. Beliau pun bertanya kepada mahasiswa lain, "Garam milik siapa itu?"
Kemudian mahasiswa tersebut memberitahu, "Garam itu sudah ada sejak 3 tahun yang lalu. Coba saja tanya penjaga."
Kemudian beliau menanyakan hal yang sama kepada penjaga dan jawabnya, "Garam itu tidak ada yang punya, sudah ada sejak dulu."
Hal yang dikagumi Prof. Taat adalah, garam itu tidak pernah berkurang, malah bertambah karena proses alami. Hal yang dapat dipelajari: mereka tidak pernah menggunakan barang yang bukan miliknya.
2. Prof. Taat menyuruh kami untuk protes saat itu: "Maaf Prof, kenapa kami ujiannya dijaga? Itu sama saja dengan meremehkan kami." pelajaran yang dapat diambil: bersikaplah jujur bukan karena diawasi.

Sabtu, 08 Mei 2010

3 Idiots

Seseorang yang menurutku udah mengalami kemajuan dengan prakteknya, bilang kalau ternyata dia tidak akan bekerja menjadi seorang perawat. Temanku pun sepertinya begitu. Kalau ada pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, ia akan beralih. Karena sekarang bukan apa-apa yang ia pikirkan, tapi kemakmuran. Aku punya pandangan lain, apa yang kupilih, itu yang akan kujalani. Seperti waktu PMDK, aku tidak mengikuti SPMB lagi. Seperti waktu aku memutuskan untuk berada di jalur IPA, aku tidak akan ke jalur IPS.

Yup, everyone have their own view…

Mengenai ini, aku jadi teringat tentang film 3 Idiots. Awalnya aku membaca resensi film ini lewat blog: amriawan.blogspot.com. Ini film India yang dibintangi oleh Aamir Khan sebagai Punsukh Wangdu, yang menyamar sebagai seseorang bernama Ranchhodas Shamaldas Canchad (Rancho). Rancho aslinya adalah seorang anak dari keluarga kaya namun tidak memiliki kepandaian sehingga ayah Rancho membiayai Punsukh Wangdu untuk bersekolah hingga ke tingkat Perguruan Tinggi dengan memakai nama Rancho. Singkatnya, Punsukh memerlukan biaya untuk bersekolah dan ayah Rancho memerlukan ijazah untuk anaknya. Teman-temannya tidak mengetahui hal ini. Ia tetap menyembunyikan identitasnya.




Mengenai hal ini, Punsukh berjanji untuk tidak menemui lagi semua teman kuliahnya setelah ia lulus nanti. Namun ia berkata pada Rancho yang asli bahwa ada akan ada dua orang yang mencarinya. Mereka berdua adalah sahabatnya, Farhan dan Raju. Farhan adalah seseorang yang mencintai dunia fotografi, khususnya fotografi alam liar. Ia sangat menyukai Andre Estevan, seorang fotografer Hungaria. Namun ayahnya menghendakinya untuk menjadi insinyur, jadilah ia takluk kepada ayahnya. Ia tidak berani untuk mengatakan kepada ayahnya yang diktator. Teman-temannya menyebut ayahnya sebagai 'Hitler'.
Raju adalah seorang yang penakut. Ia terlalu dibayang-bayangi oleh tanggungannya sebagai anak lelaki di keluarganya yang harus mengentaskan kemiskinan. Ayahnya terkena stroke sehingga hanya bisa berbaring di dipan. Ibunya seorang pensiunan guru yang kelelahan sehingga hanya bisa mengeluh saja. Kakak perempuannya, Kammo terlambat menikah karena tidak memiliki biaya untuk membayar mas kawin sebesar 800 rupee. Setiap hari Raju hanya berdoa dan berdoa kepada dewanya. Ia pun memakai cincin yang lebih banyak daripada jumlah jarinya. Hal yang lucu di film ini adalah, setiap kali memperlihatkan rumah Raju, warna layar berubah menjadi hitam putih.
Ketiganya bertemu di ICE, Imperial College of Ingeenering yang dipimpin oleh seorang bernama Viru Shastrabuddhi. Mahasiswanya sering menyebutnya Virus. Orang yang sangat kompetitif. Dia tidak membiarkan orang lain sejajar dengannya. Hebatnya, dia dapat melatih kedua tangannya untuk menulis bersamaan. Dia tidak suka membuang waktu. Bahkan, ia menggunakan kancing elektrik dan dasi yang sudah terpasang untuk menghemat waktunya. Ia memiliki kebiasaan unik, setiap pukul 14.00 ia akan tidur selama 7,5 menit sementara pelayannya, Govind mencukur jenggotnya.
Di ICE, ketiganya bertemu dengan Cahthur Ramalingam. Ia disebut sebagai Silencer. Mahasiswa ini adalah seorang yang suka menghafal. Suka membanggakan dirinya. Bahkan, untuk memperoleh nilai bagus ia harus menurunkan nilai orang lain dengan menyelipkan majalah porno di pintu kamar teman-temannya. Pada suatu hari, 3 Idiots (Rancho palsu, Farhan, dan Raju) terlibat konflik dengan Silencer. Mereka bertaruh metode siapa yang akan menghasilkan kesuksesan selama 10 tahun ke depan. Hm, kira-kira siapa ya yang akan sukses?
Masih banyak scene yang mengagumkan untuk dilewatkan. Makanya, nonton filmnya ya!
AAL IZZ WEEL! (All is well)

Rabu, 05 Mei 2010

Maybe I Need to Prove?

Maybe I Need to Prove?


Ada seorang dosen yang mengejekku, "Seperti orang buta yang berbicara kepada orang tuli". Saat itu aku yang akan duduk dari presentasi terus saja berdiri memikirkan ternyata ada dosen yang kulihat seperti di televisi ataupun film. Dosen yang mengejek mahasiswa atau guru kepada muridnya. Entah kenapa, tapi kalaupun karena jawabanku yang salah, aku anggap itu keterlaluan. Memang aku masih belum punya pengetahuan yang cukup, memang beliau dosennya, tapi apakah
pantas untuk mengejek?

Hari ini, aku masih punya keberanian untuk menjawab. Tapi aku memang masih punya pikiran…negatif.


Kalau aku bukanlah aku, kalau aku tidak pernah mengikuti acara motivasi, [sempat saja] aku down. Nggak akan bangkit lagi. Aku nggak akan mau menjawab pertanyaan apapun saat presentasi. Bayangkan, apakah aku salah ketika aku mencoba menjawab dan tidak punya rasa takut salah ketika menjawab? Karena yang kutahu mahasiswa tidak boleh takut salah ketika menjawab. Itu yang kutahu, jadi apakah dosen pun harus merasa yang paling benar dan yang paling pintar?

Aku tidak akan menulis ini kalau aku tidak merasa sakit hati kepada dosen itu.

Setelah itu, aku banyak menulis untuk meluapkan kesalahanku. Memang aku merasa bersyukur dengan keadaan ini karena tulisan-tulisan tercipta dengan cepat, berterima kasih kepada Allah karena aku masih bisa menahan emosi, tapi aku tidak akan berterima kasih kepada dosen itu, T I D A K !

150410

Saya selalu mengagumi film tentang pendidikan. Saya mempelajari bahwa tidak semua pelajar yang pintar, yang omongannya lancar, akan menjadi JUARA I. Hari ini, saya menyaksikan hal itu. Dia berusaha menjawab, berpendapat, namun yang didapatkan hanyalah celaan. Apa yang salah? Kemudian saya berpikir ulang, "Adakah pelajaran bagaimana cara untuk menghargai seseorang? Apakah ada suatu peraturan yang mengatakan bahwa JIKA MURID MEMBERIKAN JAWABAN YANG KURANG MEMUASKAN, MAKA EJEKLAH IA SUPAYA IA MENGERTI?"

Tidak semua orang bisa berdiri ketika ia jatuh…

Karena yang kulihat di film-film pendidikan, tokoh utama selalu memiliki sistem belajar yang berbeda, dan karenanya ia dianggap aneh sebelum ia sukses, aku sesaat punya pertanyaan,

"APAKAH SESORANG YANG MEMILIKI SISTEM BERBEDA HARUS MENGASINGKAN DIRI DULU SEBELUM IA SUKSES? APAKAH SEORANG MURID YANG BANYAK BERBICARA ITU SALAH?"

KALAU TIAP ORANG DI DUNIA MEMILIKI SILABUS YANG SAMA TENTANG APA YANG HARUS DIPELAJARI, JIKA DI SILABUSKU TERTULIS BAB TENTANG ABC, MAKA KITA SEMUA AKAN MENGERTI TENTANG ABC.
JADI TIDAKKAH KAMU INGIN MEMPELAJARI YANG LEBIH DARI ABC?

Mencari Sebuah Rumus Tuhan

Tuhan, saya punya begitu banyak pertanyaan. Itu semua ada di dalam otak saya. Suatu cara untuk menggunakan sesuatu yang Kau beri.

Apakah salah jika saya terus mengisinya dengan banyak pertanyaan?

Tuhan, Kau sudah banyak menciptkan manusia-manusia bernama yang berhasil membaca sebagian rumusmu:
• Galileo Galilei berhasil menemukan bahwa mataharilah pusat tata surya.
• Leonardo Da Vinci menemukan kode-kode dan simbol yang luar biasa menarik dan menuangkannya dalam lukisannya sehingga tak tampak. Ia pun berhasil menciptakan anatomi tubuh manusia.
• Albert Einstein berhasil menciptakan rumus e=mc2, suatu rumus yang menjadi hak patennya.
• James Watt berhasil menciptakan lampu ketika umatMu membutuhkan penerangan yang cukup ketika sinar bulan terlalu redup.

Tuhan, orang-orang perlu mengetahui hal yang kecil ketika mereka ingin mengetahui hal-hal yang besar. Tapi Tuhan, kenapa ketika aku mencobanya, orang-orang memandangku rendah? Salahkah itu? Aku ingin seperti mereka walaupun aku tak sehebat mereka.

Ketika orang-orang meremehkanku, Tuhan, aku begitu takut untuk tertawa. Aku begitu takut untuk mencoba. Maka aku memutuskan, orang tidak boleh tahu caraku untuk mencari rumusMu. Supaya mereka tidak menertawakanku ketika aku benar-benar menemukannya!

Selasa, 04 Mei 2010

A

A
semuanya berawal dari huruf itu
aku ingin bilang,aku kagum
sejak aku tahu kegigihanmu,toleransimu,ketulusanmu
aku suka kau ada di dekatku
aku suka menulis di bukumu
aku suka berdiskusi denganmu
aku suka kau nasehati
tapi semua berakhir
saat kau meraih langit biru
wajahmu berbinar-binar
matamu bercahaya
namun aku tak kunjung mau percaya


dia telah berhasil meraih bintang di atas sana...dan aku tetap terpana melihatnya dari bawah, turut berbahagia bersamanya dari jauh

kucoba memetik bunga, tapi kuterlalu mengaguminya sehingga ku enggan & hanya menatapnya dari jauh mencoba tuk merawatnya
tiba-tiba hinggap seekor kupu
ku baru sadar kutakut bunga terlalu kesepian & melarang kupu agar tidak menjauh darinya
lalu hal yang paling kutakutkan,
mendengar bunga berkata bahwa kupu adalah sahabat terbaik yang tak terlupakan


Secarik Kertas Penuh Tanya dari Seorang yang Ingin Tahu

(maaf & terima kasih untuk seseorang...aku menyerah!)

sebenarnya lama sekali ingin kutuliskan

sebuah pengakuan

tentang kemunafikan

yang ada kalanya menyakitkan

aku,seorang teman yang tak sempurna,
yang kutau memiliki banyak kekurangan,
yang tak selalu membahagiakan,
yang tak punya banyak waktu,

perjalanan persahabatan begitu pasang surut

seperti ombak di lautan

dan aku mengumpamakan diriku batu karang,yang dengan tak beralasan sang ombak mengempaskan dirinya padaku

habis terkikis

sampai sekarang tak bisa utuh kembali

ada luka menganga menyayat hati

kulalui malam-malam penuh pergolakan batin

bertanya pada diri sendiri & pada Dia Yang Maha Tahu perasaan hati

"Apa iya aku semunafik itu hingga angin mendekatiku?"

banyak airmata kucurahkan padaNya Yang Maha Bijak

sungguh dosa aku mendustakan teman

tapi apa pantas aku berada di dekatnya?

yang tak mendengar apa-apa dariku,
yang membandingkan diriku dengan yang lain,
yang tak bisa kuberi apa-apa seperti yang lain,
yang tak mau di dekatku jika aku berjalan sendirian,
dan tak mau memandangku jika ada yang lain

aku cukup bingung dengan sikap

apa yang harus kuperbuat

agar sama dengan mereka

yang kau banggakan,
yang kau puji,
yang kau sukai,
yang kau ceritakan padaku tentang kehebatannya

harus sehebat apa aku,teman?

agar kau mau berjalan di sampingku
agar kau mau mendengarku
agar kau mau memandangku

aku sudah jenuh

aku sudah lelah...

AKU INGIN

060308

Hmh...

Bentar lagi UAN,,pikiranku kacau,terbelah2 antara UAN,UAS,UJIAN PRAKTIK,bla..bla..bla..Belum PMDK,SPMB... Do you know,TRY OUT 1 Q g lulus...tapi aku bakal max. di TRY OUT 2!

Chayo!!

Memang pendidikan di Indonesia tidak praktis...

Yah...ntar aku ngurus apa2 sendiri,pisah sama temen...soalnya aku tahu,impian tiap orang beda...

Kadang aku mikir,SEMAKIN DEWASA SESEORANG,SEMAKIN DITUNTUT UNTUK MEMAINKAN KEEGOISAN...Ya nggak?

Images

Aku ingin...

Kembali ke masa2 SMP waktu merasakan pahit manisnya cinta monyet...kumpul2 sama temen...jalan2 ke sana kemari...

atau...

Kembali menjadi bayi yang tak memikirkan apa2,tak menginkan yang muluk2,selalu ada orang tua di samping kita...Bahkan bertemu kakek nenekku yang masih bisa mengasuhku(semoga mereka diterima di sisiNya)

Tuhan,tapi dunia harus berputar,kehidupan harus terus berjalan...

Aku bukan apa2 di hadapanMu,tak bisa mengubah nasibku sendiri,yang pasti aku akan terus berusaha,Tuhan...

UAN

Jumat,080208

Aku lagi nyoba blajar rajin buat UAN. 6 matpel/3 hari, bingung juga euy! Untungnya Q punya temen yg baek2,mo bantuin Q. Q lagi nyoba ngrangkum2 mulai dr kls 1,biz gt nyoba2 soal.

Q buat jadwal, n alhamdulillah Q bisa disiplin...

Targetnya buat UAN kali ne...
1) Jadi 10 besar @skul
2) Keterima jalur pmdk
Doain ya...

Thx 4 Sari n Arif 'legolas'...

K., Tasaro G.

Cancer

Kinanthi; macapat yang menggambarkan rasa gembira, cinta, dan kebijaksanaan. Kinanthi bisa juga berarti bergandengan tangan atau nama bunga.

Leo

Kinanthi artinya pelipur lara. Obat untuk rasa sakit. Kinanthi itu juga salah satu tembang Jawa. Tembang Jawa itu banyak, sesuai dengan urut-urutan kehidupan manusia. Dari bayi sampai mati.

Tembang pertama, namanya Maskumambang. Menggambarkan jabang bayi dalam kandungan ibunya. Mas artinya belum ketahuan apakah dia akan menjadi laki-laki atau perempuan. Sedangkan kumambang artinya hidup jabang bayi itu mengambang dalam kandungan ibunya.

Tembang kedua namanya Mijil. Artinya, bayi tadi sudah lahir. Sudah duketahui laki-laki atau perempuan.

Selanjutnya, tembang Kinanthi. Asalnya dari kata kanthi atau tuntun. Artinya dituntun, supaya setiap anak manusia bisa berjalan menempuh kehidupan di alam dunia.

Tembang setelah Kinanthi adalah Sinom. Artinya kanoman. Bekal untuk para remaja supaya menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya adalah tembang Asmarandana. Artinya rasa cinta kepada seseorang.

Gambuh adalah terusan dari Asmarandana. Asalnya dari kata jumbuh. Artinya, kalau dua orang, laki-laki dan perempuan, sudah jumbuh, cocok, sebaiknya disatukan dalam sebuah pernikahan.

Setelah Gambuh, urutan selanjutnya adalah Dandanggula. Menggambarkan hidup seseorang yang sedang bahagia. Apa yang diinginkan bisa terlaksana. Punya keluarga, anak, dan harta yang cukup. Makanya, orang yang bombong atine, senang hatinya, dikatakan sedang ndandanggula.

Durma. Artinya weweh atau berderma. Seharusnya, ketika seseorang sudah hidup serbacukup, akan muncul dalam hatinya keinginan untuk berbagi. Keinginan untuk menolong sesamanya yang sedang mengalami kesulitan.

Setelah kita bisa bersikap durma, sebaiknya kita melakukan Pungkur. Artinya, menyingkir dari segala nafsu angkara murka. Hal yang dipikir adalah bagaimana menolong orang lain. Tidak lagi memikirkan kepentingan pribadi. Semua untuk orang lain.

Dua tembang terakhir, namanya Megatruh dan Pocung. Megatruh artinya putus nyawa. Seseorang harus rela kembali kepada Sang Pencipta, jika saatnya sudah tiba. Tembang terakhir adalah Pocung. Hidup kita akan berakhir dengan kain mori putih atau pucung kemudian dikubur.

NICOTIN is NEURON

NICOTIN itu awalnya salah satu ProKer dari BEM, khususnya departemen PenProf (salut buat anak - anak PenProf, apalagi sama Babe Anggi!), tapi entah kenapa, ProKer itu dilimpahkan lagi - lagi kepada angkatan 2008…

Mau tau alasannya?

  1. Kakak - kakak angkatan atas insya Allah menurut pengamatanku --> sudah begitu percaya dengan kemampuan A8.
  2. Kebanyakan yang bekerja adalah A8, nggak tahu kenapa, mungkin angkatan atas udah pada sibuk dengan PBP?

Awalnya, teman - teman bingung untuk mempublikasikan kegiatan ini ke daerah - daerah mereka, apalagi yang jauh - jauh, kalo nggak karena banyaknya sekolah yang mesti didatangi.

Di tengah - tengah perjalanan, terdapat perubahan nama dari NICOTIN menjadi NEURON. Katanya sih, pihak fakultas / rektorat tidak menyetujui nama NICOTIN karena berhubungan dengan hal - hal negatif (zat dalam rokok).

Untung aja cepet punya pengganti nama --> siapa sih yang punya ide ini?

Aku juga beruntung bisa ikut andil dalam acara ini, malam - malam aku diSMS sama Fandi buat jadi koordinator sie pubdok.

Tanggapanku:

" What? Bagaimana bisa aku jadi sie PubDok? Koordinator pula!"

Ternyata, aku dipilihkarena tidak ada pilihan lagi… wkwkwkwk…

Ya udahlah, aku terima aja, hitung - hitung cari pengalaman, sebab kemarin - kemarin aku pasti ditunjuk kalo nggak di sekretaris, bendahara, sie KSK ya sie acara. Nah, jadi, memang benar - benar kali ini aku jadi sie pubdok (horeeeeee!).

Nah, nyari rekan deh, aku nunjuk teman - teman yang memang benar - benar berpengalaman di dunia PubDok. Terima kasih untuk Rizka, Lingga, Amel, Ve, Mbak Jeje, dan Mbak Irma 'Aini'.

Terima kasih buat mbak Irma udah buatin poster yang baguuuuuuus sekali (maklum, aku buta masalah gituan).

Oh iya, terima kasih juga buat Cipta yang ngeditin selebarannya ya… (lagi - lagi minta tolong --> sie PubDok macam apaan aku ini? -_-).

Terima kasih selanjutnya buat Ve, maaf ya selalu ngerepotin kamu… buat ngupload file ke blog BEM. Selanjutnya buat mas Kusuma yang menggantikan Ve (mungkin sudah jenuh dengan permintaan saya… maaf ya saya sudah mengutak - atik blognya anak MedIT… lain kali saya buat blog sendiri deh… (-_-)v

Kemudian, hal yang membuatku tertarik adalah foto… baru kali ini aku pegang CamDig! Suer! Biasanya aku yang difoto, sih… wkwkwkwk… nah, sekarang, aku suka foto - foto… hahaha… NEURON menjembatani hobi baru saya!

Ceritanya, selesai kegiatan ini, saya lebih suka lagi sama foto, edit - mengedit (setelah kegiatan NEURON, aku lebih dipercaya teman untuk jadi sie dekorasi, ngurusi publikasi, buat desain, alhamdulillah!), dan nge-blog! Oh ya ada satu lagi, lebih suka ngliping ne, gara - garanya aku disuruh buat berita tentang NEURON --> belum berhasil dimuat di Warta UNAIR, jadinya makin penasaran, gimana sih buat berita yang baik dan benar?

Oh iya, aku nggak lupa kok sama adik - adik A9. terima kasih buat Lisca atas tumpangannya ya… kami nyaman di rumahmu… juga buat anak - anak Najo (Nano - nano Junior, wkwkwkwk…) plus Tiwi yang bagian ngurusi perijinan ke sekolah. Juga sama Dhimas dan Gandris, trus nano - nano (minus Devi), Putri, ma Lingga. Eh… ada selundupan dari STIKOM yang dibawa ma Cinthya --> boby 'Copek', Wafie, ma adiknya. Tengs ya, udah jadi operator ma buatin film pendek!

Seneng banget ngeliat adik - adik SMA menang, ekspresinya so natural!

Di NEURON wilayah, aku serasa kangen banget sama SMA…

Nah, yang aku suka, NEURON pusat nih, seneng banget ngeliat perjuangan adik - adik SMA bersaing. Temen - temen PenProf juga empat jempol deh untuk buat bebaknya begitu seru!

Akhirnya kita sudah memperoleh pemenangnya:

NEURON pertama kita sukses, kawan! Tapi aku begitu kecewa mendengar kakak - kakak angkatan lain nggak tahu apa itu NEURON… sedihnya… mungkin ne kekurangan sie PubDok kali ya? Maaf ya?

Terima kasih buat teman - teman PenProf untuk kepercayaan yang kalian berikan padaku!


Cerita Kekompakan A8

Awalnya, aku akan kembali ke Surabaya haru Minggu siang. Semuanya sudah kumasukkan ke tas. Tapi saat sampai di terminal, bus jurusan Surabaya sepertinya sudah berangkat. Kutunggu setengah jam ada bus datang, tapi pastinya akan berangkat lebih siang lagi. Takut kemalaman, bapak sama ibu menyarankan kembali esok pagi. Aku pulang lagi.

Senin pagi, bapak mau mengantarku jam 3-4 pagi, tapi aku tidak melihat tanda-tanda bapak bangun, jadinya jam 5 baru berangkat. Tidur saja di perjalanan, karena aku tidak ingin sedih atau capek lagi. Sebenarnya, aku bisa saja sampai di Surabaya sebelum jam 1 siang agar aku bisa mengikuti rapat NICOTIN. Tapi ternyata, angkutan kota lebih lama dari yang kukira. Aku sampai di kos tepat jam 1. baru jam 2an aku sampai di kampus. Dan dimulailah kesibukan-kesibukan ini.

Itulah awal dari ceritaku mengenai angkatan 2008 program A, kelasku. Memang awalnya kekompakan bisa terbentuk dari OSPEK yang diadakan sebelum perkuliahan dimulai. Tapi, kekompakan itu masih terkotak – kotak oleh kelompok OSPEK.

Memang benar kalau ada pernyataan,

“Sulit sekali untuk membangun sebuah kekompakan”

Kekompakan kami, kuakui, dibangun dengan sebuah ‘keterpaksaan’ lewat program ASS yang diadakan BEM Universitas Airlangga (terima kasih!).

Kenapa terpaksa?

Karena acara ini diadakan pas liburan semester 2, pastinya banyak yang pulang kampung, lagi leha – leha di rumah masing – masing… beruntungnya, saat itu banyak teman – teman ikut Semester Pendek. Jadinya, mas Samsul, ketua BEM FKp bisa menyampaikan acara ini ke angkatan A8.

Nah, kenapa angkatan A8 yang diwajibkan ikut?

Mungkin nih… 1. Angkatan paling kecil, paling ingusan à dianggap paling sedikit ngasih kontribusi.

2. SKP (Satuan Kredit Prestasi) yang katanya mau diprogramkan sama Rektorat mulai tahun 2008 à ternyata baru ada tahun 2009, gak papa lah, itung2 buat ngasih pelajaran adik angkatan.

3. Susah ngumpulin angkatan atas à ya udah lah, kasih aja ke A8.

Waktu itu, rapat ‘seadanya’ orang aja, jadi sudah ditentukan ketuanya dari yang hadir saja. Yaitu Andi Susilo… (tepuk tangan buat dia!). kemudian, susah sekali untuk mengumpulkan seluruh anggota A8. Maklum, (seperti yang sudah saya jelaskan tadi) liburan.

Akhirnya, teman – teman buat jarkom, isinya mengancam, menakut – nakuti, bahwasanya barangsiapa yang tidak hadir untuk latihan ASS akan dikenakan skors (kok hukumannya enak?).

Kemudian, sedikit demi sedikit ada yang datang dan ikut latihan (Alhamdulillah…) à termasuk aku :P

Reny jadi pengonsep cerita,

Ririn jadi koreografer,

Teman – teman jadi pemerannya,

Latihannya keras, tiap hari, susah payah karena yang latihan datang dan pergi, beda orang beda peran, huuuh ribet! Jadinya buat SMS ancaman lagi. Belum ngaretnya… akhirnya difasilitasi oleh Mbak Esti A5 (makasih ya mbak, udah mau nemenin kita – kita latihan ^_^) kita ngadain diskusi, sharing, mau dibawa ke mana ASS kita? Sampe acara nangis – nangis segala à Reny. Intinya gini:

“Kita semuanya memang capek, liburan juga tersita, tapi kenapa teman – teman tidak mau menunjukkan sesuatu yang maksimal? Memangnya kalian mau liburan yang kita korbankan ini sia – sia? Apa kalian tidak malu menunjukkan sesuatu yang jelek di depan semua fakultas di UNAIR?”

Dari situ kami tergugah, aku, Sally, Rizal, yang berperan jadi teroris tadinya malu dan ragu, sekarang jadi pede, bahkan kami para teroris (+ Andi dan Taufan) jadi tambah kompak.

Akhirnya, semuanya semangat!!! Sampai – sampai kita mau gladi bersih di panggung beneran à padahal panitia dari BEM UA belum datang kami sudah siap di tempat à masih ketiduran gara – gara semalam ada band sampe malem. Rajin amat kita ya???

Kemudian, hal – hal yang ajaib dimulai…

Sebelum acara, para pemain sudah di make – up, siap segala sesuatunya mulai dari property, dll, kecuali satu yang belum aku siapkan à mental!, aku takut penampilan kami GeJe. Tapi, aku yakinkan pada diri sendiri à latihan kami bagus kok!

Untungnya, kami tampil di urutan pertama, jadinya agak nggak minder melihat penampilan fakultas lain. Awal cerita,

Beberapa teman – teman berperan sebagai pesenam pagi di Hotel J.W Mari Out (plesetan dari J.W Marriot) à tepukan dari supporter mulai menggema. Dari situ aku sadar, massa yang dikerahkan lewat selebaran dan SMS (khusus penduduk FKp) berdatangan. Ada angkatan yang membawa bendera BEM FKp (salut!).

Teroris datang mempersiapkan strategi meledakkan bom à aku yang awalnya deg – degan langsung semangat mendengar support dari teman – teman FKp. Bahkan, aku merasa all out karena dari panggung sepertinya terlihat tidak ada orang sama sekali (gelap cin!).

Bom meledak, semua berbaring seolah – olah jadi korban bom à terima kasih sama mas perlengkapan, efek asapnya benar – benar dapet! Teman – teman tambah riuh sorakannya… penyemangat buat kami!

Penutup, kami nge – dance dadakan walaupun dari dance yang keren banget (trim’s Ririn!) jadi dance yang… hehehe… girly banget ceeee??? Njomplang!

Kata temen – temen supporter, mereka suka dance gaya basketnya… keren katanya…

Hahaha… semuanya berjalan lancar walaupun ada siraman di tengah – tengah ketegangan di panggung. Anggia, relawati dadakan, menjalankan miniatur ambulance dengan berjalan mundur… wkwkwkwk… ada – ada aja!

Turun dari panggung… ada rasa beda… aku bangga dengan A8.

Walaupun kita tidak menjadi pemenang, tapi aku rasa aku masih sempat mendengar angkatan atas berbicara seperti ini,

“Walaupun kalian tidak membawa piala, tapi kalian adalah pemenang di mata kami! Kalian sudah berhasil membuktikannya!”

Memang sedikit kecewa, karena juri hanya mengambil 2 juara malam itu. Ririn sempat nangis, saking kecewanya. Tapi Rin, kita pulang dengan kekompakan yang tak ada bandingannya dengan sebuah piala. Sempat bangga juga, supporter kita paling rame, dan, ternyata bazaar kita juara satu looooo!

Teman – teman, mulai saat itu, kompak setengah mati! Aku jadi bangga menjadi angkatan 2008. Apalagi mulai saat itu kami teringat puisi angkatan yang pertama kali dibacakan pas OSPEK (yang cuma terdiri dari 3 kata – atau satu kata?): “Kompak, kompak, kompak!”

VARDGIVARE!

[gallery]


And He Has Gone…

Cerita satu ini tentang sesosok kawan yang telah pergi lebih dahulu menemui Sang Pencipta. Dia pernah menjadi orang yang mengisi hari – hariku. Pernah membantuku. Pernah bekerjasama denganku. Pernah mengejekku. Pernah menyapaku.

3 Agustus lalu, saat aku hampir berjumpa dengan liburan terakhir, aku sempat sangat memohon kepada Tuhan, did alam hati berharap,

“Semoga beberapa hari ini OSIS mengadakan acara reuni atau kumpul – kumpul karena aku sangat kangen dengan mereka”

Tuhan mengabulkan permintaanku,

Dalam acara berduka,

Bridigo Anata, kakak kelasku sekaligus mantan pengurus OSIS juga, meninggal dunia pagi hari, tanggal 5 Agustus 2009, tepat 2 hari setelah aku memanjatkan permohonanku. Pagi setelah aku membantu ibu di dapur, seperti biasa aku kembali akan tidur. Aang mengirimiku SMS memberi kabar itu. Otomatis aku langsung terjaga dari tidur. Saat itu juga aku menghubungi teman-temanku, menanyakan kebenaran berita. Tugas dan kak Arifi membenarkan berita itu. Lalu aku bertanya kepada Tugas apakah teman-teman tidak melayat. Akhirnya, jam setengah 4 sore kami berkumpul. Sebelumnya, aku mengirim SMS kepada Sari dan Tia. Keduanya sakit jadi tidak bisa ikut. Akhirnya aku menjadi ragu lagi, karena merasa tidak ada teman. Lalu kucoba mengirim SMS kepada Rizka dan Andika, tapi tidak ada balasan dari Rizka. Andika terlebih dulu mengirimiku SMS bertanya siapa saja yang ikut. Aku memberitahu kalau aku baru akan berangkat. Setelah yakin akan ada teman, aku benar-benar berangkat.

Di sekolah, tepatnya di café Mami, ada Andika dan Sahid. Mereka masih menunggu teman-teman yang lain. Kemudian ada Syarif dan adik kelasnya yang tergabung dalam PAFF. Beberapa waktu kemudian, Tugas datang dan mengajak dek Yayak, juga adik-adik OSIS yang tidak aku kenal.

Di rumah duka…

Aku mendengar ceritanya.

Awalnya, kak Digo akan kembali ke Malang malam hari, tapi ibunya melarangnya karena jalan di Arak-arak sepi. Akhirnya, kak Digo menundakeberangkatannya esok hari. Dia berboncengan dengan kak Yuda (aku tidak kenal), sekitar jam 6 pagi (saat itu aku akan tidur kembali setelah membantu ibu). Kak Digo di belakang. Sebelum berangkat, ibunya bertanya apakah dia tidak akan mencium tangan ibunya. Kak Digo yang tadinya sudah memakai helm melepasnya lagi. Naasnya, di Besuki sepeda mereka terpeleset. Kabarnya, sepeda dan helm kak Digo jatuh di hutan bakau (diduga helmnya lupa ia kunci setelah mencium tangan ibunya). Kak Yuda selamat, kak Bridigo tidak.

Kak Digo ke Malang untuk menemani kak Yuda yang akan tes, sedangkan kak Digo sendiri akan pindah kos.

Padahal dia selalu aktif mengubah status di facebook. Ya ampun, namanya Bridge Go. Aku selalu membacanya. Aku pernah berdebat dengannya tentang rokok, dia pernah berpendapat, orang tidak akan mati hanya gara-gara rokok. Ya, kak…memang benar.

Sewaktu masih sama-sama di OSIS dia selalu memanggilku Bu Erna. Wah…aku tidak akan berhenti bercerita tentangnya…

Sepulangnya dari sana, Tugas mengajakku sholat di mushola sekolah. Setelah berjamaah, dia menraktir kami semua. Waaaah…ada appa yeaaaaa?? Kayaknya ni, pajak jadian dia dengan yang namanya Sabit? (aku tahu dari FB, tidak kenal, juga hanya menerka). Sayangnya, aku harus pulang lebih dulu jadinya dibungkuuuuus…..

Sampai saat ini, foto wajahnya masih terpampang di facebook. Bridge Go…

‘go to the bridge with peace…’

Gonick, Larry dan Criddle, Craig. Kartun Kimia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Democritus: "Zat terbuat dari partikel-partikel kecil yang dapat dibelah (atom)"

Heraclitus: "Segala sesuatu terbuat dari api"

Aristoteles: "Ada 4 unsur / zat dasar yang menyusun semua benda (udara, tanah, api, dan air)"

Jabir dan Al-Razi menciptakan segala macam peralatan laboratorium dan prosedur-prosedur yang berguna.

Hennig Brand (Jerman) membuat emas dengan menyuling 60 ember air kencing, tetapi malah menghasilkan fosforus.

Logam cenderung melepas elektron, nonlogam cenderung menerima elektron.

Pukullah kristal garam dengan palu, maka kristal itu akan remuk. Kenapa? Pada saat dihantam, kristal garam akan membentuk retakan kecil dan 1 lapisan tergeser sepanjang lapisan lain. Pergeseran ini bisa menghadapkan muatan (+) pada muatan (+) dan muatan (-) pada muatan (-). Sekarang kedua potongan itu benar-benar terpisah.

Logam cenderung bengkok / molor.

Kayu mengandung berbagai unsur, tapi terutama tersusun dari C, H, dan O = 1:2:1.


Gunawan, Adi W. 2006. Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Seorang manusia saat dilahirkan telah memiliki sekitar 100 miliar sel otak aktif & 900 miliar sel otak pelindung. Total "bekal" kita saat nongol di bumi adalah 1 triliun sel otak. Tuhan Maha Adil & Maha Penyayang. Semua anak manusia dibekali dengan jumlah sel otak yang sama. Tidak ada diskon & tidak ada bonus.

Bandingkan dengan siput yang hanya memiliki 8 sel otak, lebah 7.000 sel, lalat buah 100.000 sel, tikus 5.000.000 sel & monyet 10.000.000 sel otak. Hewan-hewan ini, dengan jumlah sel otak yang jauh di bawah sel otak manusia, ternyata menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.

Contohnya lebah. Hanya dengan bekal 7.000 sel otak, lebah mampu mencari madu, tidak perlu menggunakan peta / kompas, mengerti hierarki tugas & tanggung jawab & dapat hidup akur dalam satu koloni. Luar biasa, bukan? Bagaimana dengan manusia?

YES…YOU ARE INDEED A GENIUS

Q-Anees, Bambang. 2005. Pede Aja Lagi: Remaja, Tubuh, dan Spiritualitas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Wajahmu itu hadiah dari Tuhan. Jika kamu memberi hadiah kepada seorang teman, lalu hadiah itu dirusak / dilecehkan, apakah kamu akan senang? Tentu tidak. Demikianpun dengan Tuhan. Terimalah wajahmu itu, rawat & kenali gejalanya.

Kebohongan hanya akan tetap menjadi rahasia jika kita terus menutupinya. Kebohongan hanya akan ditutupi dengan kebohongan yang lain & itu membuat kamu jadi terus menerus merasa berdosa.

Apakah harga kamu hanya pada bibir saja? Jadi walaupun kamu tak memberi ijin si doi untuk mencium, si doi tetap mencintaimu; tetap menjadi pacar kamu. Namun jika dia ngambek & mutusin kamu gara-gara nggak dikasih bibir, hati-hatilah dia mencintaimu karena ngeres belaka. Jadi, penolakan ciuman dapat berfungsi sebagai penguji keseriusan cinta doi.

Jika Allah diminta untuk memaafkan & memberi ortu kasih sayang, bagaimana dengan kita? Apakah kita tidak juga meminta pada diri sendiri untuk memaafkan orang tua & memberi kasih sayang pada mereka?

Ada ujar-ujar suci dari kaum sufi, "Apa yang kamu lakukan pada sesama manusia, itulah yang dilakukan Allah padamu". Jika kamu tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, jangan-jangan kesalahanmu itu juga tidak dimaafkan oleh Allah.

I ever became a secret admirer

Persahabatan ibarat sebuah janji yang dibuat oleh hati, tak dapat ditulis dan tak dapat dibaca, namun takkan terpisahkan oleh jarak dan takkan berubah oleh waktu...

sedetik di mata, selamanya di jiwa.

Kata-kata Indah...

indah dari kebersamaan adalah timbulnya persaudaraan hingga kita bisa mengetahui perasaan masing-masing, semakin terbuka dengan isi hati. Saat perpisahan merenggutnya, terasa bahwa diri kita semakin lemah dengan melepaskan gandengan tangan dan susutlah satu per satu. Tapi sebenarnya, kita masih dekat.

Ners Note

111208

Sesuatu yang mengawaliku menulis Ners Note adalah pertemuan yang disebut GUESS CLASS. Kuliah tamu itu mengundang seorang perawat yang bekerja di luar negeri bernama Syaiful Hardy. OK, aku nggak tahu gelarnya apa, but he must be... I guess... RN? (harusnya penulisan yang benar tentang acara ini: GUEST CLASS, ya nggak?)

Singkatnya, beliau memesankan kepada kita (kami, maksudnya) bahwa penting bagi seorang perawat untuk membuat catatan apa yang sudah dilakukan, tujuannya apa, sehingga kita tahu kompetensi kita dan dokumentasi untuk masa yang akan datang.

Tulis apa yang akan kau lakukan dan lakukan apa yang kau tulis lalu tulis apa yang telah kau lakukan.
OK, let's start this note!

  • I don't wanna lie... duduk di belakang membuatku nggak fokus. Apalagi pas Bahasa Inggris... I didn't listen Mr. Nursalam concentrately. I just got any information. I think: IT'S VERY DIFFICULT IF YOU CAN'T REMEMBER YOUR ENGLISH AND IF YOU DIDN'T READ YOUR BOOKS OR NOTE BEFORE TEST.
  • Awalnya ini kuliah IKD Bu Purwaningsih. Tapi tiba-tiba R.Kuliah pindah ke lantai 2. Hal-hal yang kudapat dari acara ini: I can't count! Ternyata P.A-ku ini luar biasa, bisa mengundang Pak Syaiful, perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri (Aussie, Qatar,...) hwew... Ternyata kesempatan perawat Indo bekerja ke LN itu besar, karena jenis pekerjaan ini kurang diminati di LN. Mereka lebih memfokuskan ke bidang IT. Jadi, Pak Syaiful bilang: "Profesi perawat adalah satu-satunya profesi yang beruntung", mendengarnya, aku jadi kepengen kerja di LN. Secara geto, lulusan perawat di Indonesia buanyak buanget, tapi yang direkrut R.S bisa diitung. Gak imbang... Tapi, aku punya pertanyaan: "Setelah ke LN, tahu sistem yang bagus, tahu bagaimana penghargaan terhadap perawat, tahu reward & punishmentnya, lalu apa yang bisa kita perbuat untuk merubah stigma, sistem, pandangan perawat DN?" Apa dengan penyuluhan cukup? Perkuliahan? Kritikan? Perbandingan? Just show it! Yang pasti, jika ingin tetap ke LN, IMPROVE YOUR ENGLISH! Competence are: Lulus, pengalaman kerja 2 th, bahasa Inggris, General Test, Administrasi, Sertifikat, SKKB, Passport, Sertifikat Sehat. Katanya, jika kita diterima kerja di LN, secara otomatis jadi RN.
  • Kuliah IKD Bu Ira. Pelajaran hari ini: SEBELUM PRESENTASI, BACA MATERI & BUAT CATATAN KECIL. I believe, you can more understand if you do that before you have presentation. Do that! It's more effective, I think!
  • Kuliah PPKn. I can't talk anything else except: NGANTUK! I couldn't get anything, I can't read anything, I just wanna say... the fact is I didn't like this subject since I was elementary school.

Two Sides of Surabaya

Surabaya...

Entah bagaimana aku bisa 'terdampar' di kota ini. Awalnya, aku nggak mau ditawarin Andriana untuk kuliah di sini. Alasannya? Panas,polusi...

Gak taunya aku tertarik sama program study di UNAIR... ikut2 aja...
Alhamdulillah lolos.

Trus... aku terkagum2 sama bangunan2 megah yang menjulang tinggi, kokoh, dan mewah. Kebanyakan untuk memanjakan pengunjungnya seperti tempat belanja, dll. Juga yang nggak disangka, ada satu obyek 'cuci mata' yang sebenarnya nggak layak disebut OBYEK WISATA'. Karena, malah bisa disebut musibah, bencana. Dari jarak beberapa meter aja baunya menyengat, begitu lewat tempat itu, kita bisa liat 'pemandangan' yang menyedihkan. Rumah2 dan toko2 yang tak berpenghuni. Hm... namanya LAPINDO. Sekarang jadi objek wisata...

Di sisi lain, kalau kamu mampir ke pojok yang terlihat padat, TERMINAL. Betapa mirisnya melihat anak2 di bawah usia membawa ecek2 dari tutup botol. Mereka berlarian mengejar bola pingpong di tengah jalan. Ngeri ngeliatnya, takut ada apa2. Pas bis jalan, ada sekitar 1-2 anak ikut masuk. Mereka dendangkan lagu. Banyaaaaaak banget. Suaranya sih gak merdu2 amat, bahkan tidak layak disebut 'pengamen'. Mereka ikut bis sampai terminal selanjutnya yang jaraknya sangat jauh. Kulihat orang tuanya diam saja menunggu di warung. Tidak ada raut khawatir. Mungkin kalau itu adikku atau aku yang seumuran mereka, aku pasti takut ikut bis tanpa orang tua. Hebat... Itulah tuntutan kehidupan.

Dua sisi yang berbeda dari kota Surabaya.

Kangennnn

Aku mau nyanyi! Tapi jangan kuatir gag kdengeran kok, suaraku kan kayak kapal pecah...

Hatiku sedih
Hatiku gundah
Tak ingin pergi berpisah

Hatiku bertanya
Hatiku curiga
Mungkinkah kutemui kebahagiaan seperti di sini

Sahabat yang slalu ada
Dalam suka dan duka (2x)

Pergilah sedih
Pergilah gundah
Jauhkanlah aku dari salah prasangka

Pergilah gundah
Jauhkanlah resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ku akan mengerti

Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar

Lihat sgalanya lebih dekat
Dan ku akan mengerti

Walau akhir2 ini sering kumpul dan itu yang buat aku nggak bisa nglepasin pa2, tapi kita harus tetep ngejar cita2....

Cayo!

Mizz ya!

Huhuhu...
dah brapa hari ne... gak da kerjaan...kaya gak punya temen...
di rumaaaaaaaah mulu, bener si Aang bilang aku gadis PINGITAN
habis mau ngapain lagi?
Temen-temen juga gak tau ke mana...
Pada jauh...
Aku kangen kalian tau!
Jahat banget
Gak sms
Gak telfon
Ke mana kalian?
Pengen kumpul lagi aku...
Huwa....
MIZZ PA 2!

14 Juni

Datang juga...
Jarak antara 24 April - 14 Juni cukup untuk membuat hati ini bagai diterpa gelombang tsunami...
"lulus gak ya?", aku yakin tanpa ditanya pun teman-teman pasti merasa seperti itu juga. Di sela tawa mereka.
Huff...tiap malam gelisah...gak bisa tidur...kalaupun ada, mimpi mengada-ada...
Lalu terjaga karena ingin mendekat pada Yang Di Atas
Banyak isu muncul...yang gak lulus segini segitu lah...
Siapa yang mau percaya? Walaupun kuakui itu cukup membuat hati bergetar...
Sehari sebelum pengumuman, udah kesebar kabar SMA 2 lulus 100%, besoknya langsung corat-coret seragam...
Biarlah mereka bersenang-senang dengan cara mereka sendiri
Biar almamater yang kukenakan tetap putih suci
Hmm...paling gak setuju ma konvoinya...bahaya,urakan,gk taulah!Biarin aja!
Aku ya aku, mereka ya mereka!

success??not yet!!

If you've done your best
you'll get your satisfied
although
other people don't feel it
the next step is
you'll catch your success

dalam keadaan ini aku merasakan nikmat Allah yang tiada duanya...

hamba sepertiku yang shalat saja belum sempurna bisa merasakan karunia yang tiada habis-habisnya...

aku yang merasa keberangkatanku ke Surabaya penuh kerikil tajam...

  • muntah di jalan
  • salah isi formulir yang akhirnya ditinggal jauh dari antrean teman2
  • ditipu penjual buku
  • hmh...de el el

akhirnya......

Seminar yang Menimbulkan Pertanyaan Baru

6 Maret 2010 yang lalu, saya mengikuti Seminar Stem Cell di Fakultas Kedokteran UNAIR. Salah satu yang membuat saya ikut acara ini adalah pembicaranya yang saya kagumi, yaitu Prof. Dr. Suhartono Taat Putra, dr., MS atau yang akrab dipanggil Prof. Taat.

Beliau adalah pembicara pertama di acara tersebut, sayang sekali waktu dengan beliau begitu mahalnya, begitu singkatnya karena beliau ada acara lain di Semarang. Ya, apa lagi kalau bukan tentang ilmu beliau yang begitu luar biasa, PSIKONEUROIMMUNOLOGI (PNI). PNI ini sudah menjadi mata ajar wajib di beberapa STIKES di Jawa Timur, dan sekarang sedang merambah ke Jawa Tengah melalui acara di Semarang itu. Saya merasa saat itu Prof. Taat terburu-buru, mungkin karena harus mengejar pesawat di Juanda? Beliau juga membawa istrinya, dr. Elyana STP Asnar, atau akrab dipanggil dr. Nana (yang akhirnya saya tahu bahwa kepanjangan dari STP adalah nama panjang dari Prof. Taat). Saya juga merasa sayang sekali saat itu pembicara dan peserta yang terlambat tidak bisa menyaksikan Prof. Taat membahas tentang Sel Punca (Stem Cell). Saya berkata dalam hati, “Orang-orang ini seharusnya menyaksikan dosen favorit saya menyampaikan materi!”.

Sebelumnya, saya mendapatkan handout materi seminar ini, termasuk materi Prof. Taat beserta curriculum vitae beliau. Beberapa yang saya kagumi adalah tentang pendidikan tambahan beliau:

Course of Cancer Immunology di UK, Postdoct in Generic Engineering di USA, Molecular Epidemiology on Breast Cancer di USA.

Serta tugas tambahan beliau:

1. Ketua Unit Grha Masyarakat Ilmiah Kedokteran FK UNAIR – RSUD Dr. Soetomo

2. Ketua Kelompok Studi Psikoneuroimmunologi FK UNAIR

3. Editor in-Chief Folia Medica Indonesiana (terakreditasi) FK UNAIR & Biologi Molekular FK UNAIR

4. Ketua Divisi Patobiologi Departemen Patobiologi Anatomi FK UNAIR

5. Pendiri & Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Patobiologi Indonesia

6. Pendiri & Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Psikoneuroimmunologi Indonesia

7. Pendiri & Dewan Ilmiah Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)

8. Anggota Komtek Teknologi Kesehatan – Obat Dewan Riset Nasional (DRN)

Nah, yang bikin cukup iri adalah…karya ilmiah beliau yang mencapai 11 buku dan 135 makalah – ilmiah penelitian. Subhanallah…

Ingin kenalan? Alamat e-mail beliau di taatputra@yahoo.com

Hm…beliau menerangkan tentang Sel Punca: Harapan dan Tantangan. Saat beliau menerangkan, saya teringat kepada cerpen sahabat saya yang mengangkat tentang Stem Cell. Waktu itu, sahabat saya berhasil bertemu dengan juri karena ceritanya yang berani tampil beda, mengangkat ilmu pengetahuan ke dalam cerpen (salut!). Sahabat saya mengangkat fenomena itu karena kuliah singkat dengan guru biologi saya (Bapak Prima Arief). Beliau mengatakan hal yang hampir mirip dengan Prof. Taat, bahwa ketika kita membutuhkan sel pengganti, maka kita bisa mendapatkannya dari stem cell, karena stem cell dapat berdeferensiasi menjadi berbagai macam sel. Bapak Prima juga mengatakan bahwa salah satu cara di luar negeri adalah dengan menawarkan jasa Bank Sel, menyimpan sampel dari plasenta (ari-ari). Ini pula yang diangkat oleh sahabat saya dalam cerpennya, jadi saya tidak heran lagi kalau dia beruntung untuk bertemu dengan juri.

Ada beberapa fenomena baru yang saya kagumi dari informasi Prof. Taat,

“Orang yang bahagia perkembangan protein dalam tubuhnya akan lebih baik. Akan muncul 23 gen baru yang semula tidak ada. Salah satu gen akan mengaktifkan adenilsiklase yang berfungsi untuk meregulasi gula darah. Sedangkan 22 gen yang lainnya masih belum diketahui.”

Ada juga pernyataan yang berhubungan dengan PNI,

“Sakit itu berawal dari pola pikir yang salah.”

Setelah Prof. Taat menyampaikan materi, beliau membuka diskusi terbatas karena beliau juga harus pergi ke Semarang.

Kemudian pembicara kedua, M. Sajid Darmadipura menyampaikan materi tentang Tinjauan Etik dalam Terapi Stem Cell.

Pembicara ketiga, Muhammad Shiddiq Al Jawi dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia menyampaikan tentang Terapi Stem Cell (Sel Punca) Menurut Perspektif Syariah Islam. Nah, inilah yang menjadi perhatian saya karena ada beberapa pengetahuan yang justru membuat saya cukup kaget. Tampaknya, tidak hanya saya, melainkan semua peserta seminar pun dibuat heran. Hal ini terbukti ketika sesi diskusi dibuka, sepertinya beberapa peserta bertanya dengan antusias kepada bapak yang satu ini. Seakan-akan kami memiliki lebih dari 3 pembicara karena pertanyaan mereka begitu panjang seakan-akan mereka pun memberikan materi kepada kami. Selain itu, moderator pun ikut bertanya kepada pemateri. Wah…saya baru tahu yang seperti ini!

Hal yang menjadi perdebatan adalah:

Hukum Syara’ Terkait Aplikasi Stem Cell

“Jika stem cell diambil dari mayat, hukumnya haram, karena melanggar kehormatan mayat yang harus dijaga”

“Haram hukumnya melakukan pembedahan atau perlukaan pada mayat”

Sabda Rasululah SAW: “Memecahkan tulang mayat adalah sama (dosanya) dengan memecahkan tulang manusia yang hidup”. (HR. Ahmad, Abu Dawud)

“Kecuali jika stem cell yang diambil dari mayat itu diambil dari mayat manusia nonmuslim atau yang tidak terpelihara darahnya (ghairu ma’shum addam), misalnya orang kafir harbi, maka hukumnya boleh”

Satu pertanyaan yang timbul di benak saya adalah, “Bagaimana dengan proses pembelian mayat/kadaver yang digunakan untuk praktek kedokteran? Bukankah proses itu melewati proses peradilan?”

Sampai acara selesai, diskusi peserta tentang hal ini belum memperoleh jawaban walaupun peserta saat itu banyak menyudutkan pembicara dan tidak memberikan kesempatan untuk berbicara. Saya mendapat gambaran bahwa sepertinya ada perang hadits. Saya sempat berandai-andai, seandainya saja Prof. Taat masih duduk di kursi pembicara, apa yang akan beliau katakan? Apakah sama dengan tanggapan saat saya dan teman-teman kuliah pagi bersama beliau, “Inilah contoh orang-orang yang berdiskusi dengan nafsunya, bukan logikanya?”

The Crazy Idea Comes in Crazy Day 2: Nata Rambaya

Iseng, aku menemukan sebuah poster tentang ENTREPRENEURSHIP. Yah, karena aku sebagai pengurus MJ, jadinya aku selalu berkutat dengan poster dan publikasi. Kemudian aku bertanya kepada teman-teman di ruang BEM, “Aku sering mendengar kata ENTREPRENEUR, tapi apa sih artinya?”
Laila, temanku menjawab,”Entrepreneur itu usaha untuk memanfaatkan sesuatu yang awalnya dianggap tidak berguna menjadi berguna”.
“Lalu, apakah semua usaha yang menghasilkan uang juga disebut entrepreneur?”
“Belum tentu, entrepreneur itu adalah kreatifitas untuk membuat sesuatu yang baru, bukan seperti agen, sales, atau MLM”.
“Oh…”
Sekarang, mataku terbuka terhadap entrepreneur. Sepertinya menarik…

Lagi-lagi aku mesti bilang, The Crazy Idea Comes in Crazy Day. Awalnya aku ke SC hanya untuk mengerjakan Make Over BEM yang belum selesai. Kemudian aku melihat angket yang disebarkan Rachma. Awalnya tidak tertarik untuk mengisi, tetapi lama-lama aku penasaran juga. Kubaca, isinya tentang kedai kopi. Lalu aku minta satu angket untuk kuisi. Kemudian aku tanya, "Untuk apa, Ma?"
Dia bilang untuk mengikuti Lomba Ide Bisnis yang diadakan oleh PPKK. Nanti yang lolos akan diberikan pinjaman modal sebesar 25 juta, kemudian dalam beberapa waktu akan dikembalikan sebesar (kalau nggak salah) 17 juta. Tapi, misalkan tidak berhasil, pihak pemberi modal tidak menuntut atau memperkarakan. Langsung saja aku tertarik (dan ini alasanku untuk tidak menulis diary selama beberapa hari ini). Lalu Rachma bilang , "Buat kelompok aja Ky, dikumpulkannya tanggal 24", aku menyahut, "Iya, aku pengen…". "Lusa lho Ky". Kemudian aku baru sadar bahwa saat itu tanggal 22. Mak jdeng!
Pulang dari SC aku langsung SMS NanO2 (ehm…), yang langsung bilang OK hanya Sally dan Intan, walaupun Intan sudah punya kelompok lain. Mereka berdua mengajak Asna.
Nata Rambaya, Nata de Coco Rambutan Surabaya. I hope this idea become true!

Biarpun agak terburu-buru (yang benar: terburu-buru sekali!) akhirnya kami bisa menyelesaikan format ide bisnis itu. Nah, sekarang, sepertinya aku mulai keranjingan menulis lagi. Jadi inget kata-kata Syarif yang kurang lebih seperti ini, "Komponen 'K' adalah suatu komponen yang berpotensi sekali namun ia butuh rangsangan tertentu untuk menyalurkan potensinya itu."

Sekarang aku bakal nyari ide untuk perpus UNAIR !!!
07 April 2010
19:31

Alhamdulillah, Nata Rambaya lolos babak I, masih ada 239 orang yang jadi saingan untuk mendapatkan modal. Hari Sabtu ini akan ada pelatihan. Hm,, keep fight! Kalo emang bener pengumumannya itu diurutkan sesuai nilai, kami masuk urutan ke 106 dari 240. Lumayanlah…

Noya, Andy F. 2009. Andy's Corner: Buku Kedua Andy F. Noya. Yogyakarta: Bentang.

Kaca Spion

Sejak kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian sangat membekas dan menjadi trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola. Sepeda milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion itu patah.

Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer saya tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah, saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi mobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadi kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma enam kali empat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di mana bersembunyi dalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu. Tak lama kemudian, saya mendengar keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobil datang. Dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinya, dia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spion mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000,00. tetapi uang senilai itu, pada 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang mengandalkan penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktu itu Rp 1.000,00 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu. Dalam sebulan, order jahitang tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tetapi lebih sering cuma satu. Dengan penghasilan kami -ibu, dua kakak, dan saya- harus bisa bertahan hidup sebulan.

Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiap akhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang. Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uang untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan. Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spion mobil baginya? Tidakkah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi?

Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci pemilik mobil itu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya benci orang kaya.

Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobil mewah. Behkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya. Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya. Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan. Pada saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putusdan gulungan benang gelasannya saya bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasil melakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan.

Lentera Jiwa

Bara Patirajawane, anak diplomat dan lulusan Hubungan Internasional, yang pada satu titik mengambil keputusan drastis untuk berbelok arah dan menekuni dunia masak-memasak. Dia memilih menjadi koki. Pekerjaan yang sangat dia sukai dan menghantarkannya sebagai salah seorang pemandu acara masak-memasak di televisi dan kini memiliki restoran sendiri. Padahal, orangtuanya menghendaki Bara mengikuti jejak sang Ayah sebagai diplomat.

Pelajaran

Saya masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Teknik (setingkat SMP). Sekolah saya letaknya di Dok VII, sekitar satu kilometer dari lokasi warung. Tetapi biasanya sepulang sekolah saya dan teman-teman mampir dulu ke warung itu. Kami biasa kumpul-kumpul di sana.

Kalau bangku di depan warung sudha penuh, ibu pemilik warung mempersilakan para pembeli duduk di dalam, di ruang makan keluarga mereka. Nah, situasi inilahyang sering saya dan teman-teman manfaatkan. Kebaikan ibu pemilik warung tersebut kami salah gunakan.

Kalau makan di warung itu, saya dan teman-teman sengaja memilih duduk di ruang makan. Jika pemilik warung lengah, salah seorang dari kami segera membuka lemari makan dan mencuri lauk-pauk yang ada di dalamnya. Kadang tempe, empal, ikan goreng, kerupuk, atau ayam goreng. Lauk-pauk ini tentu tidak dijual karena untuk konsumsi keluarga pemilik warung. Isi lemari inilah yang menjadi sasaran kami. Enak dan gratis. Pernah sekali kami terpergok. Tetapi ibu itu diam saja. Tidak marah. Tidak pula meminta bayaran.

Kini, di ruangan yang tidak terlalu luas itu, di kamar pemilik rumah yang juga pemilik warung yang makanannya sering kami curi, saya mendapat perlindungan. Ibu itulah yang menolong saya. Dia menyembunyikan saya dari kejaran anak-anak SMA. Jika saja dia dendam atas perbuatan saya mencuri makanan di lemari makannya dulu, tentu dia tidak akan sudi menolong saya. Apalagi melindungi.

Hardian, Novi. 2007. Super Mentoring. Bandung: Syaamil.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (H.R Bukhari - Muslim)

Sebab-sebab lemahnya iman…

1. Jauh dari suasana atau lingkungan iman dalam waktu yang lama (Q.S 57:16).

2. Jauh dari pelajaran dan teladan yang baik

3. Jauh dari menuntut ilmu syariat yang dapat membangkitkan iman di dalam hati penuntutnya.

"Ilmu itu adalah yang menghidupkan (ruh) Islam dan tiangnya iman." (H.R Abu Daud).

4. Berada di tengah lingkungan yang penuh kemaksiatan.

"Sesungguhnya jika seseorang mukmin berbuat dosa maka terjadilah di hatinya sebuah titik hitam, jika ia beristighfar, maka bersihlah kembali hatinya. Jika tidak bertaubat dan bertambah banyaklah titik hitam tadi sehingga tertutup hatinya."

5. Tenggelam dalam kesibukan dunia

6. Sibuk mengurusi harta benda, istri, dan anak-anak (Q.S 8:28, 3:14)

7. Panjang angan-angan (berangan yang muluk-muluk) (Q.S 15:3)

Ali r.a pernah berkata: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas diri kalian ialah mengikuti hawa nafsu dan angan-angan yang muluk. Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi dari kebenaran, sedangkan angan-angan yang muluk akan melupakan akhirat."

8. Berlebih-lebihan dalam makan, tidur, berjaga di waktu malam, berbicara, bergaul, dan juga tertawa.

"Janganlah kamu sekalian memperbanyak tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati." (H.R Ibnu Majah)

Ada 15 kelompok musuh-musuh iblis dari umat nabi s.a.w:

1. Nabi s.a.w

2. Pemimpin yang adil

3. Orang kaya yang rendah hati

4. Pedagang yang jujur

5. Orang pandai (alim) yang tenang pembawaannya

6. Orang mukmin yang suka memberi nasihat

7. Orang mukmin yang murah hati

8. Orang yang bertaubat yang tetap pada taubatnya itu

9. Orang yang benar-benar menjaga diri dari yang haram

10. Orang mukmin yang banyak sedekahnya

11. Orang mukmin yang selalu berada dalam keadaan suci

12. Orang mukmin yang berbaik budi kepada sesama manusia

13. Orang mukmin yang banyak nermanfaat bagi sesama manusia

14. Orang yang pandai Al-Quran dan selalu membacanya

15. Orang yang biasa mengerjakan shalat di waktu malam sewaktu orang-orang lain sedang tidur.