Hm…begitu panjang jalan menemukanmu
Sampai aku mengenal sosok yang duduk di belakang bangkuku. Awalnya dia hanyalah teman bercanda. Lama-lama teman-teman menjodohkanku dengan dia. Aku tidak tahu apa alasannya. Setahuku, itu hanya bercanda.
Pertama, dia dan teman-temannya bilang mau ketemuan di gerbang sekolah. Aku lupa, benar. Tapi saat itu aku masih menghargai dengan balik ke gerbang sekolah. Waktu aku kembali, ternyata mereka sudah berjalan ke arah lain.
Kedua, surat kaleng yang disampaikan oleh teman sebangkunya padaku. Aku bertanya dari siapa, teman sebangkunya bilang ini dari anak luar. Sungguh aku bingung. Kemudian kutunjukkan surat itu pada teman sebangkuku. Tapi, teman sebangkunya selalu menyangkal. Ya sudahlah, daripada semakin bingung aku cuek saja. Saat kubaca suratnya, sama sekali tidak ada nama pengirimnya. Katanya, kalau mau balas surat itu taruh saja di bangkuku. Tahu tidak, yang ini aku lupa lagi. Untuk ini pun, aku harus kembali lagi ke kelas. Di surat balasan itu aku bilang bagaimana aku bisa menerima seseorang yang tidak memberitahu siapa dirinya? Percayalah, ini hal konyol…tapi sebenarnya aku tahu siapa dia.
Hm, aku tahu dia itu baik. Tapi kan namanya perasaan itu nggak bisa dipaksakan. Mungkin perasaan itu akan datang hanya kepada orang-orang yang terpilih saja.
"I believe God had set for us beautiful time, beautiful place, and beautiful moment to meet. God prepared the perfect couple for us, the man and his lost rib"
saya sudah foolow anda :)
BalasHapus