Cerita yang satu ini masih pengalaman pribadi dan masih berasal dari RS. Huwa…saya percaya, banyak sekali cerita tiap hari kalau kita mau mengamati. Dan sekarang saya percaya, kenapa soft skill itu penting sekali diajarkan sejak kecil. Kalau kita terbiasa dengan lingkungan dan keadaan yang sangat buruk, maka seperti itulah kita nantinya.
Suatu waktu, masih dengan rekan sesama mahasiswa beda universitas. Saya akui, waktu itu jumlah mahasiswa di ruangan sangat banyak. Otomatis memang akhirnya kami dipaksa harus berebut - dengan aturan pastinya, untuk mendapatkan kompetensi. Hari pertama, kami masih bisa berbagi kompetensi dan menurut saya, semuanya berjalan lancar. Namun, hari kedua, di saat petugas ruangan membawa trolley berisi alat injeksi, beberapa mahasiswa beda universitas langsung mengambil dan membawa semua spuit (jarum suntik) ke pasien. Otomatis, saya dan teman-teman tidak kebagian satu pun spuit. Kami langsung bingung, "Loh, ini maksudnya gimana kok semua jarum dibawa? Trus kita gimana?", tidak hanya kami, petugas ruangan pun bingung dengan sikap beberapa mahasiswa itu. Kami pun punya prasangka buruk, mungkinkah mereka takut tidak kebagian kompetensi atau malah merebut kompetensi? Sekali lagi, di sini saya yakin bahwa komunikasi itu sangatlah penting.
Tidak sampai di situ saja, kali ini petugas kesehatan yang menangani pengambilan darah tadi dibuat bingung karena mahasiswa tadi tidak melihat atau bertanya sebenarnya berapa cc darah yang diperlukan. Ada yang mengambil 5 cc padahal petugas hanya butuh 2 cc, "Ini terlalu semangat menyuntiknya, padahal saya hanya butuh 2 cc. Kalau seperti ini kan sayang sisanya dibuang ". Padahal, darah itu setiap cc pasti berharga. Ada pula yang hanya mengambil 2 cc padahal butuhnya 7 cc, alhasil si pasien ditusuk lagi untuk mengambil kekurangannya. Ini pasti menimbulkan trauma. "Makanya, jarum itu jangan dibawa semua, jangan asal tusuk, tolong dilihat bukunya butuh berapa…", sampai-sampai saya heran kenapa petugas kesehatan itu begitu sabarnya menanggapi para mahasiswa yang ceroboh…ckckck…
Bertindak cepat itu penting, tapi bukan grasa-grusu. Lebih teliti dan bertindak tepat akan lebih berharga, dan…lihatlah di sekeliling Anda, apakah ada yang bisa diajak kerjasama.
aduh disuntik..jadi inget waktu pertama kali di infus, harus berkali2 disuntik karena ga nemu tempat yg pas..aw aw..
BalasHapusbtw salam kenal yah :)
anak keperawatan ya mba? :)
BalasHapusblognyasudah saya follow ya ^^
BalasHapus