Selasa, 04 Mei 2010

Bahaya Ada di Sekelilingmu

Begitu miris rasanya mendengar curhatan teman-teman saya yang secara tidak langsung pernah bercerita bahwa mereka pernah melakukan perbuatan yang melampaui batas dengan teman dekatnya. Apa yang terbersit dalam pikiran saya adalah: untuk apa hal itu mereka lakukan? Just for fun? Apakah hal yang seperti itu bisa dikatakan sebagai fun?

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Q.S 17:32)

"Barangsiapa mencari yang di balik itu* maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (Q.S 23:7 dan 70:31)

*) Maksudnya: zina, homoseksual, dan sebagainya.

Suatu pukulan bagi saya ketika dulu hal ini dianggap tabu. Bahkan saya sempat mengetahui bahwa di Minangkabau (suku yang dianggap ketat adatnya, saya sedikit kagum juga) apabila diketahui ada perbuatan zina maka si pria akan diarak keliling kampung seperti orang gila. Seakan-akan di dahinya diberi cap tulisan "PEZINA". Selanjutnya ia diharuskan menikahi si perempuannya.

Lain dulu, lain sekarang. Sepertinya hal itu sudah dianggap biasa. Mudahnya budaya Barat masuk ke dalam otak kita tidak lagi bisa disalahkan. Kalau kita sudah punya modal 'bisa membedakan baik dan buruk', maka ada sebuah benteng yang mencegah kita berbuat buruk. Mengenai budaya ini, saya kebetulan pernah menonton dua buah film (yang sebetulnya saya tidak sengaja menontonnya)

1. American Pie

Hm…saya sarankan, jangan pernah menonton film ini. Tidak bermanfaat sama sekali. Hanya mempertontonkan aurat saja. Dan lagi-lagi, yang harus saya tuliskan di sini adalah, sama sekali menurunkan harkat martabat perempuan. Mereka begitu bangganya mempertontonkan tubuhnya itu. Saat itu juga, saya seperti melakukan dosa terbesar dalam hidup saya karena menonton film itu, walaupun secara tidak sengaja. Mungkin, ada banyak film yang lebih parah daripada American Pie, maksud saya film-film yang berlabel 'Blue Film'. Saya hanya bisa mengelus dada, kenapa hal seperti ini banyak peminatnya. Di sela-sela menonton film ini, saya mendengar celetukan teman saya yang nonmuslim, "Aku bersyukur deh, dilahirkan di Indonesia. Tidak di Amerika. Di sana itu, remaja umur 17 tahun yang belum pernah melakukan free sex, malah diberi penghargaan…". Suatu penghargaan? Mungkinkah hal ini dilakukan karena 'virgin' adalah suatu hal yang langka di sana? Yang paling parah lagi, saya pernah membaca surat kabar tentang C-Card (Condom Card). Bentuknya seperti kartu ATM yang ditujukan untuk anak di bawah 12 tahun yang memerlukan kondom sewaktu-waktu. Kondom pun bisa didapatkan dengan mudahnya ketika keinginan untuk berbuat 'hal itu' muncul. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat kehamilan remaja putri di bawah umur.

Naudzubillah…

2. Ketika Cinta Bertasbih 2

Hm…sungguh bertolak belakang dengan film di atas, film yang ini benar-benar sebuah pendidikan buat saya yang masih minim pengetahuan. Sungguh kagum dengan mereka yang menjaga pergaulannya. Yang saya kagumi adalah, bagaimana cara tokoh dalam cerita ini menjaga kehormatan mereka, bukan bagaimana cara untuk menyalurkan nafsu. Seakan-akan mereka sadar bahwa Allah Maha Melihat segala sesuatunya, jadi tetaplah di jalanNya. Yang ini, film yang pantas Anda lihat.

Justru yang membuat kaget saya adalah, bahwa hal semacam itu sudah berada di sekeliling kita. Dekat dengan kita. Kita seakan-akan diingatkanNya bahwa setan itu bisa ada di mana saja. Godaan mereka memang halus dibisikkan melalui telinga. Yang pasti, kita harus punya tameng yang kuat juga untuk melawannya. Insya Allah, ayat-ayatNya bisa melawan semua itu. Allah niscaya melindungi kita yang selalu mengingatNya. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi perantara untuk ingatan itu. Jihad bil Qolam. Insya Allah...

Lalu bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen yaa...jangan lupa kasih alamat blog kamu, nanti aku balik kunjungi ^_^
thanks!